Saat
Hati Sudah Terlanjur Kecantol si “dia”
Deg... deg...deg...deg...
koq jantung terasa semakin cepat berdetak ya saat lihat si dia seakan nafas ini
pun berhembus tidak beirama... jangan – jangan ??!...
pertanyaan yang muncul dibenak kita, dialog hati dan pikiran pun seakan saling
berlawan.
Hati : sepertinya aku sudah merasakan hal aneh yang tidak aku rasakan
sebelumnya.
Akal : apa yang kamu rasakan ?
Hati : aku merasakan ada “getaran” yang aku
terima saat melihat si dia, dan apa yang kamu pikirkan?
Akal : bukankah ini belum saatnya?!
Hati : iya aku tahu itu, tapi aku tidak bisa
membohongi diriku sendiri bahwa aku.....
Akal : bahwa apa??
Hati : bahwa aku telah terpaut dengannya. . .
Akal
: (hanya terdiam. . . seakan tidak bisa berpikir lebih jauh).
Wow...
kalo gini, gimana ya lanjutan ceritanya?. . . pasti tidak sedikit dari kalangan
usia remaja atau dewasa merasakan indikator yang sama melihat sang pujaan hati
yang diimpi – impikan terasa sudah didepan mata. Ciiieeeee... ;)
Rasa suka memang tidak bisa
ditolerir kehadirannya, dan tidak melihat siapa yang didatanginya. Entah muda
atau tua, gadis atau janda, miskin atau kaya, bahkan bisa datang merasuk ke
hati para aktivis dakwah... waduwh...
Ini
bukan perkara yang sepele atau mudah dilupakan bahkan butuh waktu yang lama
untuk bisa lepas darinya. Yang kecantol pakaian, it’s ok lah kita bisa dengan mudah melepasnya, tapi kalo hati udah
kecantol... beeehh.... sulit dech lepas darinya.... hehehe...
Mau
makan keinget dech, “dia udah makan belum ya...? makanan kesukaan dia apa sih?”
Jalan
– jalan ke mall lihat baju bagus, “kayanya kalo dipakai sama
dia tambah cakep dech”
Mau
tidur kepikiran “tadi si dia tersenyum ke gue... senyumnya itu loh” eeh... malah bisa – bisa doa tidurnya tiap
hari “Ya Alloh, semoga besok bisa melihat dan bertemu dengannya walau hanya
satu detik dimata”... haduh... kalo gini dah parah.... saran mending hubungi dokter
hati terdekat.... hehehe....
Apalagi kalo menghadiri undangan nikahan
temennya... “ooh... senangnya... kapan ya aku bisa menikah dengan nya J” sambil tersenyum...
“apakah
iya aku nanti berjodoh dengan dia?kalo nda gimana? L”
raut wajah berubah menjadi cemberut. Lengkap dech kegalauan hati di setiap hari – hari nya.
Yang
dipikirkan hanya si dia, dia dan dia. . . (cape’ deh). . . kerjaannya Cuma nge-like update status sang pujaan hatinya...
wkwkwk (kurang kerjaan aja nih orang.. hehe). Kalo sudah begini ceritanya,
bagaimana ya saat hati sudah terlanjur terpaut dengan si doi? Jawabannya
mungkin hanya ada satu jalan yaitu lebih mendekatkan diri kepada Alloh (dan
harus kita akui bahwa itu jawaban yang sering kita dengar... hehehe). tapi
apakah semudah itu?? Tidak! Semua butuh perjuangan. Kita harus benar – benar
mengerti esensi dari makna cinta itu sendiri, siapa yang memberikan rasa cinta
didalam hati setiap insan, dan kepada siapa hakekat rasa cinta itu kita
labuhkan.
cinta
ataukah nafsu ? terkadang beda tipis sekali antara cinta dan nafsu. Yang
membedakan adalah cara kita menyikapinya. Jika rasa cinta itu tumbuh pada
seseorang dan dia menginginkan akan kehalalan cinta tersebut dengan menikah
tanpa menunggu waktu yang lama maka inilah yang disebut cinta dan seandainya
tidak bisa menikah pada jangka waktu yang dekat setidaknya ia bisa meminimalisir persaannya dengan diam (tanpa
hubungan khusus diluar pernikahan) dan berharap yang terbaik dari Alloh subhanahu
wa ta’ala. Namun jika ia mengharapkan adanya hubungan khusus dan menghalalkan
segala cinta sebelum menikah maka inilah yang disebut nafsu. Wallahua’alam.
Dan
kita sebenarnya mengetahui bahwa yang memberikan cinta itu adalah Alloh dan
kepada Nya lah kita melabuhkannya. Namun kita hanya baru pada tahap mengetahui
belum menyadari. Inilah yang terkadang membuat kita terjatuh pada yang namanya
VMJ (Virus Merah Jambu) . alhamdulillah yang sudah bisa lepas dari perkara ini tapi
kalo yang belum jalan terbaik jika sudah terpatri dengan si doi ya menikah.
Kalo belum bisa, tahan dulu aja dech... sabaaarr... hehe... bisa juga dengan
menambah amalan – amalan yang bisa menambah keimanan dan mendekatkan diri
kepada Alloh subhanahu wa ta’ala. Nda harus banyak koq, sabda Rasululloh
sedikit tapi konsisten. Terkadang cinta kepada makhluk membuat kegalauan atau
kegundahan hati namun jika cinta kita terpaut kepada Alloh maka tidak ada
sesuatu yang lebih indah atau lezat selain beribadah kepadanya dengan tulus dan
ikhlas. Benarlah perkataan Ibnul Qoyyim rahimahulloh : “orang yang sedang jatuh
cinta, tidak ada kenikmatan bagi hatinya yang melebihi nikmatnya mendengarkan
perkataan orang yang di cintainya.oleh karena itu bagi mereka yang mencintai
Alloh, tak ada kelezatan melebihi lezatnya mendengarkan Al Qur’an” .
Cinta
kepada Alloh berbeda dengan cinta kepada makhluk-Nya. Cinta kepada Alloh akan
menghilangkan rasa was – was atau kegundahan hati.
Berkata
Ibn Qoyyim : “Adapun mencintai Alloh subhannahu wa ta’ala maka keadaannya
tidaklah sama dengan keadaan mencintai selain-Nya karena tidak ada yang paling
dicintai hati selain Pencipta dan Pengaturnya, Dialah sesembahan yang
diibadahi, Walinya, Rabb-nya, pengaturnya, pemberi rizkinya, yang mematikan dan
menghidupkannya. Maka dengan mencintai Alloh subhannu wa ta’ala akan
menentramkan hati, menghidupkan ruh, kebaikan bagi jiwa, menguatkan hati dan menyinari
akal dan menyenangkan pandangan, dan menjadi kayalah batin. Maka tidak ada yang
lebih nikmat dan segalanya bagi hati yang bersih, bagi ruh yang baik, dan bagi
akal yang suci daripada mencintai Alloh dan rindu untuk bertemu dengan-Nya”
Satu catatan yang harus ditanamkan pada hati
kita saat mungkin sudah terlanjur terpaut kepada seseorang yang kita cintai
adalah ”cintailah Alloh maka Alloh akan
mempertemukan kita dengan seseorang yang mencintai Alloh pula”. So sweet. .
. hihihii. . .
Ya
memang betul adanya, sehingga pikiran dan perasaan kita tidak terlalu terforsir
akan orang yang kita cintai, tapi lebih fokus dan tawakal kepada Alloh akan
jodoh yang sudah disiapkan yang terbaik untuk kita bukan keinginan kita.
Cintailah orang yang engkau cintai itu sekedarnya saja, sebab barangkali suatu
hari dia akan menjadi orang yang engkau
benci, dan bencilah orang yang tidak engkau sukai itu sekedarnya saja sebab
barangkali suatu hari dia akan menjadi orang yang kamu cintai. (HR.Tirmidzi)
“....
boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi
(pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Alloh mengetahui,
sedangkan kamu tidak mengetahui”(Q.S. Al-Baqoroh [2]: 216)
Dengan
memahami hadits dan ayat di atas kita akan menyadari bahwa mungkin sekarang
kita mencintai seseorang tapi bisa jadi orang yang sekarang kita cintai suatu
hari nanti akan menjadi orang yang kita benci karena Allohlah Sang Pemilik
hati. Dia Dzat yang membolak – balikan hati. Dan Alloh maha mengetahui apa –
apa yang terbaik untuk hambanya bukan yang terbaik menurut kita. So, lebih baik
fokus pada perbaikan diri daripada harus memikirkan si doi yang mungkin belum
tentu menjadi jodoh kita. J semakin
baik kualitas diri maka akan mendapatkan jodoh yang baik pula, siapapun itu.
Insyaalloh.
Ya Alloh Ya Rabb. . .
Seandainya aku mencintai seseorang yang melabuhkan
cinta ini kepada-Mu maka sirami cinta ini agar tumbuh subur didalam hatiku.
Seandainya aku mencintai seseorang melebihi
cintaku pada-Mu maka hapuskanlah rasa cinta ini didalam hatiku.
Seandainya orang yang aku cintai membuat
diriku semakin jauh dari-Mu maka cabutlah rasa cinta ini dan gantilah dengan
seseorang yang bisa membuatku semakin mencintai-Mu.
Seandainya aku mencintai seseorang tidak
tulus karena Mu tapi karena nafsu maka hilangkanlah . . . atau luruskanlah agar
cinta ini kembali kepada Mu.
Ya Alloh Ya Robb. . .
Jangan Kau hinakan hamba karena cinta
tapi buatlah hamba semakin kuat karenanya.
Jangan Kau lalaikan hamba karena cinta
tapi buatlah hamba semakin banyak mengingat-Mu karenanya.
Jangan Kau jauhkan hamba karena cinta
tapi buatlah hamba semakin dekat dengan-Mu karenanya.
Karena cinta yang yang menghinakan,
melalaikan, menjauhkan itu bukanlah cinta tapi nafsu.
Ya Alloh Ya Robb. . .
Engkau yang paling tau tentang diri
hamba. . .
Engkau yang paling mengerti sikap dan
sifat asli hamba. . .
Engkau yang paling mengetahui kualitas
iman hamba. . .
Hamba mohon kepada Engkau wahai Dzat
yang membolak – balikan hati. . .
Tetapkanlah hati ini pada ketaatan-Mu
dan agama-Mu.
Jangan biarkan diri ini tetap dalam keburukan
dan jauh dari kebaikan. . .
Mudahkanlah hamba untuk memperbaiki diri
dari segala kesalahan yang pernah hamba perbuat.
Dan jauhkanlah hamba dari kemunafikan. .
.
Sesungguhnya laki – laki yang baik untuk
perempuan yang baik dan laki – laki yang buruk untuk perempuan yang buruk.
Begitupun sebaliknya.
Maka jangan biarkan hamba tetap pada
keadaan yang jauh dari kebaikan karena hambapun menginginkan jodoh yang baik
pula.
Engkaulah yang Maha Pengasih lagi Maha
penyayang. . .
Sesungguhnya tidak ada daya upaya dan kekuatan melainkan dengan pertolongan-Mu Ya
Robb. Laa haula wa laa quwwata illa billahi.
Ya Alloh Ya Robb. . .
Seandainya aku mencintai seseorang yang baik
untuk ku dan aku baik untuk nya maka izinkanlah aku menjadi pendamping
hidupnya. . .
Izinkan Ya Robb. . .
Izinkan dia untuk ku. . .
Dan aku untuk nya. . . aamiin.
Posted by : aby