Jumat, 12 April 2013

Agar Hati Tetap Terjaga




Saat Hati Sudah Terlanjur Kecantol si “dia”

Deg... deg...deg...deg... koq jantung terasa semakin cepat berdetak ya saat lihat si dia seakan nafas ini pun berhembus tidak beirama... jangan – jangan ??!...
pertanyaan yang muncul dibenak kita, dialog hati dan pikiran pun seakan saling berlawan.
Hati : sepertinya aku sudah merasakan hal aneh yang tidak aku rasakan sebelumnya.
Akal : apa yang kamu rasakan ?
Hati : aku merasakan ada “getaran” yang aku terima saat melihat si dia, dan apa yang kamu pikirkan?
Akal : bukankah ini belum saatnya?!
Hati : iya aku tahu itu, tapi aku tidak bisa membohongi diriku sendiri bahwa aku.....
Akal : bahwa apa??
Hati : bahwa aku telah terpaut dengannya. . .
Akal : (hanya terdiam. . . seakan tidak bisa berpikir lebih jauh).
Wow... kalo gini, gimana ya lanjutan ceritanya?. . . pasti tidak sedikit dari kalangan usia remaja atau dewasa merasakan indikator yang sama melihat sang pujaan hati yang diimpi – impikan terasa sudah didepan mata. Ciiieeeee... ;)
Rasa suka memang tidak bisa ditolerir kehadirannya, dan tidak melihat siapa yang didatanginya. Entah muda atau tua, gadis atau janda, miskin atau kaya, bahkan bisa datang merasuk ke hati para aktivis dakwah... waduwh...
Ini bukan perkara yang sepele atau mudah dilupakan bahkan butuh waktu yang lama untuk bisa lepas darinya. Yang kecantol pakaian, it’s ok lah kita bisa dengan mudah melepasnya, tapi kalo hati udah kecantol... beeehh.... sulit dech lepas darinya.... hehehe...
Mau makan keinget dech, “dia udah makan belum ya...? makanan kesukaan dia apa sih?”
Jalan – jalan ke mall  lihat baju bagus, “kayanya kalo dipakai sama dia tambah cakep dech”
Mau tidur kepikiran “tadi si dia tersenyum ke gue... senyumnya itu loh”  eeh... malah bisa – bisa doa tidurnya tiap hari “Ya Alloh, semoga besok bisa melihat dan bertemu dengannya walau hanya satu detik dimata”... haduh... kalo gini dah parah.... saran mending hubungi dokter hati terdekat.... hehehe....
Apalagi kalo menghadiri undangan nikahan temennya... “ooh... senangnya... kapan ya aku bisa menikah dengan nya J” sambil tersenyum...
“apakah iya aku nanti berjodoh dengan dia?kalo nda gimana?  L” raut wajah berubah menjadi cemberut. Lengkap dech kegalauan hati di setiap  hari – hari nya.
Yang dipikirkan hanya si dia, dia dan dia. . . (cape’ deh). . . kerjaannya Cuma nge-like update status sang pujaan hatinya... wkwkwk (kurang kerjaan aja nih orang.. hehe). Kalo sudah begini ceritanya, bagaimana ya saat hati sudah terlanjur terpaut dengan si doi? Jawabannya mungkin hanya ada satu jalan yaitu lebih mendekatkan diri kepada Alloh (dan harus kita akui bahwa itu jawaban yang sering kita dengar... hehehe). tapi apakah semudah itu?? Tidak! Semua butuh perjuangan. Kita harus benar – benar mengerti esensi dari makna cinta itu sendiri, siapa yang memberikan rasa cinta didalam hati setiap insan, dan kepada siapa hakekat rasa cinta itu kita labuhkan.
cinta ataukah nafsu ? terkadang beda tipis sekali antara cinta dan nafsu. Yang membedakan adalah cara kita menyikapinya. Jika rasa cinta itu tumbuh pada seseorang dan dia menginginkan akan kehalalan cinta tersebut dengan menikah tanpa menunggu waktu yang lama maka inilah yang disebut cinta dan seandainya tidak bisa menikah pada jangka waktu yang dekat setidaknya  ia bisa meminimalisir persaannya dengan diam (tanpa hubungan khusus diluar pernikahan) dan berharap yang terbaik dari Alloh subhanahu wa ta’ala. Namun jika ia mengharapkan adanya hubungan khusus dan menghalalkan segala cinta sebelum menikah maka inilah yang disebut nafsu. Wallahua’alam.
Dan kita sebenarnya mengetahui bahwa yang memberikan cinta itu adalah Alloh dan kepada Nya lah kita melabuhkannya. Namun kita hanya baru pada tahap mengetahui belum menyadari. Inilah yang terkadang membuat kita terjatuh pada yang namanya VMJ (Virus Merah Jambu) . alhamdulillah yang sudah bisa lepas dari perkara ini tapi kalo yang belum jalan terbaik jika sudah terpatri dengan si doi ya menikah. Kalo belum bisa, tahan dulu aja dech... sabaaarr... hehe... bisa juga dengan menambah amalan – amalan yang bisa menambah keimanan dan mendekatkan diri kepada Alloh subhanahu wa ta’ala. Nda harus banyak koq, sabda Rasululloh sedikit tapi konsisten. Terkadang cinta kepada makhluk membuat kegalauan atau kegundahan hati namun jika cinta kita terpaut kepada Alloh maka tidak ada sesuatu yang lebih indah atau lezat selain beribadah kepadanya dengan tulus dan ikhlas. Benarlah perkataan Ibnul Qoyyim rahimahulloh : “orang yang sedang jatuh cinta, tidak ada kenikmatan bagi hatinya yang melebihi nikmatnya mendengarkan perkataan orang yang di cintainya.oleh karena itu bagi mereka yang mencintai Alloh, tak ada kelezatan melebihi lezatnya mendengarkan Al Qur’an” .
Cinta kepada Alloh berbeda dengan cinta kepada makhluk-Nya. Cinta kepada Alloh akan menghilangkan rasa was – was atau kegundahan hati.
Berkata Ibn Qoyyim : “Adapun mencintai Alloh subhannahu wa ta’ala maka keadaannya tidaklah sama dengan keadaan mencintai selain-Nya karena tidak ada yang paling dicintai hati selain Pencipta dan Pengaturnya, Dialah sesembahan yang diibadahi, Walinya, Rabb-nya, pengaturnya, pemberi rizkinya, yang mematikan dan menghidupkannya. Maka dengan mencintai Alloh subhannu wa ta’ala akan menentramkan hati, menghidupkan ruh, kebaikan bagi jiwa, menguatkan hati dan menyinari akal dan menyenangkan pandangan, dan menjadi kayalah batin. Maka tidak ada yang lebih nikmat dan segalanya bagi hati yang bersih, bagi ruh yang baik, dan bagi akal yang suci daripada mencintai Alloh dan rindu untuk bertemu dengan-Nya”
Satu catatan yang harus ditanamkan pada hati kita saat mungkin sudah terlanjur terpaut kepada seseorang yang kita cintai adalah ”cintailah Alloh maka Alloh akan mempertemukan kita dengan seseorang yang mencintai Alloh pula”. So sweet. . . hihihii. . .
Ya memang betul adanya, sehingga pikiran dan perasaan kita tidak terlalu terforsir akan orang yang kita cintai, tapi lebih fokus dan tawakal kepada Alloh akan jodoh yang sudah disiapkan yang terbaik untuk kita bukan keinginan kita. Cintailah orang yang engkau cintai itu sekedarnya saja, sebab barangkali suatu hari dia akan  menjadi orang yang engkau benci, dan bencilah orang yang tidak engkau sukai itu sekedarnya saja sebab barangkali suatu hari dia akan menjadi orang yang kamu cintai. (HR.Tirmidzi)
“.... boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Alloh mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui”(Q.S. Al-Baqoroh [2]: 216)
Dengan memahami hadits dan ayat di atas kita akan menyadari bahwa mungkin sekarang kita mencintai seseorang tapi bisa jadi orang yang sekarang kita cintai suatu hari nanti akan menjadi orang yang kita benci karena Allohlah Sang Pemilik hati. Dia Dzat yang membolak – balikan hati. Dan Alloh maha mengetahui apa – apa yang terbaik untuk hambanya bukan yang terbaik menurut kita. So, lebih baik fokus pada perbaikan diri daripada harus memikirkan si doi yang mungkin belum tentu menjadi jodoh kita. J semakin baik kualitas diri maka akan mendapatkan jodoh yang baik pula, siapapun itu. Insyaalloh.
Ya Alloh Ya Rabb. . .
Seandainya aku mencintai seseorang yang melabuhkan cinta ini kepada-Mu maka sirami cinta ini agar tumbuh subur didalam hatiku.
Seandainya aku mencintai seseorang melebihi cintaku pada-Mu maka hapuskanlah rasa cinta ini didalam hatiku.
Seandainya orang yang aku cintai membuat diriku semakin jauh dari-Mu maka cabutlah rasa cinta ini dan gantilah dengan seseorang yang bisa membuatku semakin mencintai-Mu.
Seandainya aku mencintai seseorang tidak tulus karena Mu tapi karena nafsu maka hilangkanlah . . . atau luruskanlah agar cinta ini kembali kepada Mu.
Ya Alloh Ya Robb. . .
Jangan Kau hinakan hamba karena cinta tapi buatlah hamba semakin kuat karenanya.
Jangan Kau lalaikan hamba karena cinta tapi buatlah hamba semakin banyak mengingat-Mu karenanya.
Jangan Kau jauhkan hamba karena cinta tapi buatlah hamba semakin dekat dengan-Mu karenanya.
Karena cinta yang yang menghinakan, melalaikan, menjauhkan itu bukanlah cinta tapi nafsu.
Ya Alloh Ya Robb. . .
Engkau yang paling tau tentang diri hamba. . .
Engkau yang paling mengerti sikap dan sifat asli hamba. . .
Engkau yang paling mengetahui kualitas iman hamba. . .
Hamba mohon kepada Engkau wahai Dzat yang membolak – balikan hati. . .
Tetapkanlah hati ini pada ketaatan-Mu dan agama-Mu.
Jangan biarkan diri ini tetap dalam keburukan dan jauh dari kebaikan. . .
Mudahkanlah hamba untuk memperbaiki diri dari segala kesalahan yang pernah hamba perbuat.
Dan jauhkanlah hamba dari kemunafikan. . .
Sesungguhnya laki – laki yang baik untuk perempuan yang baik dan laki – laki yang buruk untuk perempuan yang buruk. Begitupun sebaliknya.
Maka jangan biarkan hamba tetap pada keadaan yang jauh dari kebaikan karena hambapun menginginkan jodoh yang baik pula.
Engkaulah yang Maha Pengasih lagi Maha penyayang. . .
Sesungguhnya tidak ada daya upaya dan  kekuatan melainkan dengan pertolongan-Mu Ya Robb. Laa haula wa laa quwwata illa billahi.
Ya Alloh Ya Robb. . .
Seandainya aku mencintai seseorang yang baik untuk ku dan aku baik untuk nya maka izinkanlah aku menjadi pendamping hidupnya. . .
Izinkan Ya Robb. . .
Izinkan dia untuk ku. . .
Dan aku untuk nya. . . aamiin.


Posted by : aby

0 komentar:

Posting Komentar